Jumat, 05 Oktober 2012

ARTE






Waktu itu gue diajak kepameran seni rupa Bentara budaya jakarta karena Sekarang gue udah fix gambung di BBJ Palmerah kompas gramedia


Abis itu kan kita gambar gambar dulu tuh  emang setiap 2 minggu sekali suka gambar gamber hehehe
ini hasilnya dan menurut gue ini biasa aja, tp kalo menurut anak seni rupa luar dan sangat luar biasa



Setelah itu kak vy sama mbak kyas ngajakin ke pameran galnas pas nyampe ada keramiknya bpk kawasaki yg judulnya Knot play string gitu deh yang artinya permainan tali




Abis itu juga kita Foto foto di ruangan belakang karya anak jakarta 32 derajat






Walaupun orang bilang Gambar gua jelek tapi seni udah ada di dalam diri gue dan ga akan pernah lepas. gue dilahirin mungkin punya bakat dibidang gambar dan gue ga punya bakat dibidang Mapel sedangkan Nilai uts gue jeblok.karena gue juga udh pernah berusaha tapi gagal dan berarti bakat gue bukan disitu berarti seni yang harus gue capai


Jumat, 01 Juni 2012


        DONOR JANTUNG

Scene 1

Bertemu dengan Gia teman kuliah Arini, Arini menyuruh gia untuk mengabsen dan Arini terburu  buru ingin pulang karena orang tuanya menelponnya.

Arini
Gia..Oia gi tolong absenin gue ya, gue ada perlu nih.

Gia
Ada perlu apaan nih?

Arini
Nanti malem gue telp elo.

Dijalan tiba – tia Arini menabrak seorang nenek yang sedang berjalan, lalu arini terkejut dan ia keluar dari mobil dan lalu membawanya kerumah sakit

Arini
Astagfirullahalazim..

Scene 2

(Tiba dirumah sakit Arini berlari memanggil suster rumah sakit dan langsung membawanya ke ruang ACCU)

Arini
Suster…tolong sus ada pasien kecelakaan

(Suster dan Arini lalu bergegas keruang ACCU suster menyuruh Arini agar tetap menunggunya di luar)

Suster
Maaf Anda tunggu di luar.

Tiba – tiba orangtua Arini menelpon. Arini hanya panic ketakutan

Arini
Ayah, kayanya hari ini aku nggak bisa pulang cepet deh yah

Ayah
Lho kenapa?

Arini
Aku sedang ada masalah serius, dan aku harus bertanggung jawab dengan orang ini.

Ayah
Memangnya masalah apa nak

Arini menyuruh ayahnya agar mematikan telpnya, Dokter keluar dan memberitahukan keadaan nenek itu

Arini
Ayah nanti aku telp lagi.

Dokter
Nona Arini, keadaan pasien baik – baik saja tetapi ada masalah serius di bagian jantung pasien, jantung pasien mengalami infeksi jantung maka jantung pasien tidak akan bisa terus memompa darah, kemungkinan ia harus dapat donor jantung

Arini
Lalu gimana dok, apa dirumah  sakit ini ada jantung yang cocok dengan nenek dok?

Dokter
Sepertinya ada, nanti saya akan carikan jantung yang cocok dengan pasien

Arini lalu menemui nenek itu dan memegang tangan nenek itu lalu meminta maaf kepada nenek itu dengan sambil menangis.

Arini
Nek,maafini arini ya maaf kalo aku udah ngelukain nenek aku akan coba cari jantung yang cocok untuk nenek maafin aku nek.

Arini lalu tertidur sangat pulas di sebelah kanan bahu nenek, keesokan harinya arini menemui dokter dan bertanya soal jantung itu

Arini
Dok.. Dokter

Dokter berhenti dan berbalik badan

Dokter
Iya ada apa arini

Arini
Gimana dok, jantung untuk nenek apa dokter sudah menemukan jantung yang cocok untuk nenek, saya ingin nenek cepat sembuh

Dokter
Sedang saya usahakan

Arini lalu datang untuk menemui nenek lalu ia mengelus – elus rambut nenek sambil menangis

Arini
Nek, aku janji aku akan selamatin nyawa nenek aku ingin nenek sembuh biar nenek bisa liat wajah aku.

Scene 3

Tiba – tiba telp berbunyi dan Gia menelpon Arini karena arini tidak masuk kuliah

Arini
Hallo ada apa gi?

Gia
Elo dimana rin, orang tua lo nyariin dia nanya – nanya sama gue?

Arini
Gue ada dirumah sakit.

Gia
Dirumah sakit….!!!! Elo kecelakaan rin

Arini
Gue nabrak nenek – nenek kemarin pas buru – buru mau pulang sekarang gue ada dirumah sakit deh.

Gia
Terus gimana keadaan nenek yang elo tabrak itu dia nggak apa -  apa kan

Arini
Nggak apa – apa gimana sekarang gue bingung harus cari pendonor itu jantung dimana?

Gia
Bokap lo dokter spesialis tuh kenapa lo nggak coba Tanya sama bokap lo aja?mungkin dia bisa Bantu rin

Arini
Masalahnya kalo gue bilang jujur pasti gue akan kena akibatnya gi,yaudah lo bilang sama orangtua gue, kalo gue dirumah adel oke?bye..

Scene 4

Arini menutup telp dari gia tiba – tiba  arini dipanggil suster untuk menemui dokter Heru.

Dokter
Kamu Arini ya anaknya pak Sudir dokter spesialis jantung yang di Singapore itu

Arini
Iya, kok kamu bisa tau papa aku


Dokter
Elo nggak inget sama gue rin, gue Heru temen SMP elo,masa lupa sih

Arini
Heru… yaampun elo  beda banget sih? Yaudah nggak ada waktu buat ngobrolin jaman SMP kita dulu, gimana nih sama pendonoran jantung apa ada yang mau donorin jantung untuk nenek.

Dokter
Emang nenek itu siapa sih?

Arini
Gue nabrak dia her, gue nggak mau masuk penjara Cuma gara – gara gue nabrak orang lain

Dokter
Hati lo sungguh mulia rin nggak ada orang yang selain elo yang berhati baik seperti malaikat, tapi maaf rin di rumah sakit ini sedang tidak ada pendonoran jantung, kenapa elo nggak nanya aja sih ke bokap lo?

Arini
Enggak her, gue nggak mau bokap gue kecewa sama perilaku anaknya gue udah hampir mau bunuh orang lain. Please her Bantu gue untuk dapetin pendonor jantung itu.

Scene 5

Di taman dekat rumah sakit lalu Arini berpikir untuk mendonorkan jantungnya kepada nenek itu

Arini
Ya allah ada masalah apa lagi sih?  Apa gue harus donorin jantung gue ke  nenek itu, tapi kalo gue donorin ke nenek itu pasti gue nggak akan bisa jadi dokter tapi juga kalau gue nggak donorin jantung gue pasti kalo nenek itu meninggal gue yang masuk ke penjara.

Arini lalu menuju masjid dekat rumah sakit shalat dan berdoa agar keraguan ia ingin mendonorkan jantungnya itu cepat terlaksana

Arini
Ya allah tolong hamba mu ini ya allah, masalah ini terlalu berat untuk hambamu  ini ya allah tolong berikan jalan untuk hamba berpikir ya allah robana atina fidunya hasana wafilakhi’rati hasana wakh’ina azabanar
Amin

*Keesokan harinya
 
Arini lalu menemui dokter heru dan menbicarakan tentang donor jantung tersebut

Arini
Her, gue udah dapet kok pendonor jantung

Dokter
Siapa rin ?

Arini
Itu gue, gue mau donorin jantung gue ke nenek itu.

Dokter
Serius rin,lu nggak bercanda kan ?

Arini
Gue nggak bercanda her, elo bisa kan donor jantung gue hari ini?

Lalu arini bersiap untuk mendonorkan jantungnya kepada nenek tersebut. Arini hanya mengurai air mata dan takut, setelah pendonoran berlangsung Arini lalu meninggal dunia dan lalu dokter heru memberitahu kepada orang tua dan nenek tersebut,lalu nenek tersebut sembuh dan berterima kasih kepada keluarga arini

Nenek
Hati Arini sungguh sangat mulia, saya sangat berterimakasih dengan Arini kalau tidak ada arini mungkin saya sudah tidak ada di dunia ini lagi


Mama Arini
Arini dari dulu ia selalu mengalah sama papanya, sama adiknya kalau  arini punya sesuatu pun pasti ia selalu berbagi dengan orang lain.


Penulis : Ana Wibiastuti (Tatia)

Sabtu, 14 April 2012

Surat Kecil untuk tuhan



Adalah sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata keke, seorang gadis remaja Indonesia yang telah meninggal tahun 2008 karena kanker ganas.
Hai Sobat, namaku Keke. Umurku 13 tahun ketika aku divonis mengalami penyakit kanker ganas bernama Rabdomiosarkoma, sulit bagiku untuk mengerti penyakit apa yang menyerang bagian wajahku itu bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu, aku sangat kesulitan. Dokter bilang aku terkena kanker jaringan lunak yang sangat langkah dan menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu.

Aku sedih ketika ayahku menangis menolak permintaan dokter untuk melakukan operasi di wajahku. Dokter bilang: bila aku tidak melakukan operasi, maka hidupku tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan. Aku sangat terkejut, karena penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain aku mengalami sakit mata yang diikuti dengan mimisan yang terjadi selama seminggu. Kanker itu hanya seukuran kuku jariku dan bersarang di bagian pelipis mataku, tapi operasi itu mengharuskan aku kehilangan sebagian wajah kiri dan mataku.

Ayahku tentu tidak akan rela aku kehilangan bagian wajahku karena aku adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa bagaimanapun kelak. Aku tidak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga aku merasakan sendiri bagian wajahku mulai membengkak sebesar bola tenis dan buta. Ketika aku menangis merasakan kesakitan, ayahku tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu. Hingga akhirnya aku berjuang hidup selama 3 bulan mencari pengobatan tradisional dan seseorang ulama mengatakan padaku aku terserang kanker.

Di naskah yang kira - kira saya akan membuat film ini saya akan mengubah cerita ini dengan mengangkat seorang perempuan berusia 18  tahun yang bernama Saras dengan semasa hidupnya mempunyai penyakit kanker otak. tetapi di naskah ini dengan bertema perjuangan saras dan kesetian kawan.

Jumat, 13 April 2012

Biodata Penulis



Nama Lengkap : Ana Wibiastuti
Panggilan          : Ana
TTL                 : Jakarta, 23 April 1996
Sekolah            : SMA Cenderawasih 1
Agama            : Islam
Hobi               : Menulis, melukis, mencari konsep yang baru
Cita - cita        : Saya ingin sekali menjadi penulis terkenal di America Serikat, saya juga ingin sekali menjadi
                         Aktris dan jurnalist. tp dengan itu saya hanya bisa mengembangkan konsep dasar saya
                         menjadi seorang penulis (seniman)

Rabu, 21 Maret 2012

IKUTI KATA HATI (Sang penulis)

          IKUTI KATA HATI
                                      (  sang penulis )

Penulis cerita: Ana Wibiastuti


Siang hari sampai rumah setelah dari sekolah emak memanggil aku “ Fauzan.., kau bisakah kau Bantu emak tolong bawakan ikan ini kerumah paman dan bibimu” lalu aku menjawab “ ya mak” lalu aku memakai sandal jepit dan berjalan kearah rumah paman dan bibi di tengah perjalanan aku bertemu dengan teman sekolah ku yang bernama wahan, “ zan, apa yang ada didalam kantung itu” kata wahan. Lalu jawabku “ ohh..ini, ini ikan pesanan bibi aku sekarang aku mau mengantarnya kerumah paman dan bibi” lalu wahan mengambil pancing dan berkata “ kau tak ikut aku pergi memancing ke sungai” ujar wahan, jawabku sambil tersenyum “taklah,lain kali saja” lalu aku langsung berjalan menuju rumah paman sampai rumah paman.

            “ Asalamualaikum,paman…bibi “ kataku, lalu ujar paman “ Wa’alaikumsalam, eh fauzan bawa apa kau kemari merepotkan saja” jawabku sambil menunjukan kantung ini ke paman “ ini pesanan bibi nur” ujar paman sambil memberi makan burung peliharaannya “ taruh saja di dapur” . lalu aku masuk dan menaruh ikan ini di dapur, dengan aku lupanya bahwa dikantung ini terdapat air lalu ikan ini dengan tidak sengaja melompat dari kantung tersebut, lalu dengan tidak sengajanya aku mengejar- ngejar ikan tersebut hingga aku terpeleset, setelah itu lalu paman dengan tiba- tiba masuk ke dapur dan melihat aku tergeletak dengan memegang seekor ikan lele ini lalu paman tertawa terbahak-bahak. “hahahaha sedang apa kau fauzan” kata paman sambil tertawa lalu ujar aku sambil memegang ikan lele dan lalu aku menengok paman “ eh paman, ia aku tak sengaja.lagi pula aku lupa kalau ikan tersebut masih hidup”jawabku, lalu jawab paman “yasudahlah, bangunglah anak muda”kata paman.

            Jawabku “lalu dengan ikannya bagaimana paman” ujar paman sambil tersenyum “sudah tak apa, pulanglah” lalu aku pulang sampai dirumah aku langsung menuju ke kamar kecil reyot ku ini sambil menulis dan menyelesaikan sebuah cerita ini. Setelah lama kemudian aku tertidur pulas lalu bapak membangunkan aku “ zan..zan bangun sudah magrib, kau tak sholat ”jawabku “ ya pak” setelah itu aku langsung bergegas  mengambil air wudhu untuk beribadah, setelah aku sholat lalu aku melanjutkan menulis dan belum lama adik bungsu aku yang bernama Fatimah memanggil  minta diajarkan membuat karangan , “kak fauzan, ajarin fatimah buat karangan cerita dong kak biar kaya kak fauzan” jawab ku sambil memberi fatimah duduk “ oke kak fauzan ajarkan, memangnya kamu mau membuat cerita apa” jawab fatimah” cerita kelinci dan beruang” .
              
            Lalu aku mengajarkan fatimah, lama kelamaan aku teridur pulas hingga fatimah aku tinggal iya tidur. Keesokan harinya saat aku di sekolah bu barta wali kelasku memberi informasi kepada anak- anak kelas satu bahwa dikelurahan mau diadakan lomba menulis sebuah karangan , sampai rumah aku terinspirasi untuk ingin mencoba membuat sebuah karangan cerita pendek lalu aku menulis cerita itu dengan cerita yang berjudul ku kejar matahari. Keesokan harinya setelah pelajaran kedua pas istirahat aku langsung menemui bu barta wali kelas satu, “ bu barta” jawab bu barta sambil membalikan badannya kearah ku “ya ada apa zan” ujar aku sambil bingung mau bicara seperti apa “bu, saya mau mengikuti perlombaan itu bu” jawab bu barta “ baiklah besok sore kamu ke  kelurahan ya “ jawabku “baik bu” lalu aku berlari dan senang bisa ikut dalam perlombaan ini. Keesokan harinya aku berangkat ke kelurahaan bersama bapak ,  aku lalu berjalan dengan menggunakan sepeda ontel yang jelek ini sampai di kelurahan bu barta langsung menemuiku yang sedang bingung harus kemana aku masuk “ zan, cepat 5menit lagi perlombaan mau dimulai”  jawabku “ iya bu” lalu aku masuk ke dalam ruangan kecil, dan disitulah aku diberi kertas selembar dan menulis sebuah cerita pendek atau yang biasa disebut dengan cerpen sedangkan bapak menunggu di depan pintu ruangan.

            Sepuluh menit kemudian aku keluar dari ruangan dan bapak berkata “ semoga kamu sukses ya zan” jawabku sambil tersenyum “ya pak” lalu aku langsung menemui bu barta dan menanyakan kapan hadiah itu di kasih, lalu kata bu barta “ zan… hadiahnya ibu belum tau mungkin besok disekolah akan diberi tau pemenangnya”
Lalu aku pulang kerumah dan menatapi foto seorang sutradara yang bernama hanung bramantyo dan merenungkan semuanya sambil memejamkan mata dan memeluk sebuah foto hanung bramantyo hingga hari berganti. Dikelas dan menatapi tulisan burukku ini aku jadi teringat sutradara impianku itu yaitu hanung bramantyo kapan aku bisa di libatkan dalam film tersebut, sampai akhirnya aku berimajinasi dan berhayal- hayal.

            Lalu bu barta memanggil aku sambil mencari-cari aku “ fauzan..fauzan” dan tiba-tiba aku ada di dalam kelas “zan, kamu sedang apa di sana” jawabku sambil aku terkejut “iya bu… maaf “ lalu bu barta memberitahu kepadaku tentang hasil karangan itu kepadaku “zan .. ibu sudah tau hasil karangan kamu” jawabku sambil penasaran “lalu hasilnya bagaimana bu, apa aku juara” jawab bu barta sambil tersenyum “kamu memang anak yg cerdas ya, kamu memenangkan lomba cerita pendek sekecamatan, ibu bangga sekali sama kamu zan ayo ikut ibu ke lapangan untuk kamu tau hasil yang sebenarnya” lalu aku lansung menuju ke lapangan sekolah dengan sangat ramainya temanku Andi mendukungku. Lalu pak herman kepala sekolah SMP 2 LABUAN BAJO NTT memberi tahu “ bahwa yang menjadi  juara 1 karangan sekecamatan adalah…. Fauzan dumaga “ lalu disitulah aku bangga sekali menjadi diri aku sendiri, ternyata bercita- cita menjadi seorang penulis tidak sia- sia.

            Saat sampai dirumah dengan bangganya memperlihatkan piala pertamaku saat ini  kepada emak,bapak,saudara sulungku yang bernama fuad dan saudara bungsuku yang bernama fatimah. Lalu bapak  dengan bangganya mempunyai anak sepertiku lalu bapak mengajak aku bernelayan mencari ikan untuk dimasak dan dijual lalu bapak menuju sungai dan menjaring ikan yang ada di sungai hanya mendapatkan hasil yang sedikit tapi bisa untuk makan bersama sama dan bisa dapat uang untuk menafkahi aku dan keluargaku, saat aku menuju rumah di tengah perjalanan yaitu dirumah wahan ramai sekali, bayak mobil-mobil hingga aku tak bisa melewatinya. Lalu aku turun dan menghampiri rumah wahan dan menanyakan pada salah satu penduduk “pak ada apa ramai sekali” jawab penduduk tersebut “ini kedatangan orang-orang tipi dari Jakarta rumah wahan mau di buat shooting film” lalu dengan senangnya aku menghampiri wahan dan menanyakan kepadanya “han emang betul rumah kau ini mau diliput” jawab wahan dengan senang ”iyalah zan,kenapa emangnya kamu masih ingin sekali bertemu mas hanung bramantyo  “ jawab fauzan dengan gembiranya “iya han… aku ingin sekali” ujar wahan dengan sambil menggaruk-garuk kepala “yasudahlah abis shooting selesai nanti aku Bantu bicara dengan sutradaranya siapa tau kamu bisa ketemu sama mas hanung bramantyo itu idola kamu” dengan sangat senangnya fauzan menunggu hingga berjam-jam.

            Setelah beberapa jam kemudian lalu wahan dan fauzan menghampiri sutradara film tersebut dan menanyakan ke sutradara tersebut “pak sutradara nama saya wahan ini teman saya fauzan. Jadi gini teman saya fauzan ini ingin sekali bertemu dengan mas hanung bramantyo dan fauzan ini ngefans sekali sama mas hanung sampai- sampai ia nulis cerita tentang kehidupan orang- orang desa labuan bajo ini “ lalu jawab sutradara “ ya bisa saja, tapi kan mas hanung di Jakarta” ujar fauzan dengan tidak sabarnya “ apa saya boleh minta alamatnya, siapa tahu saya bisa membantu merilis film terbarunya” lalu sutradara tersebut memberikan alamat ph atau rumah produksi flm mas hanung bramantyo setelah itu lalu fauzan dan wahan berterimakasih dan lalu ia pulang.

            Fauzan berbicara pada emak dan bapak agar diizinkan ke jarkarta, emak tetap saja tak membolehkan aku pergi sendirian kesana apa mungkin karena usiaku masih menginjak 14 tahun, “ beberapa orang tua memang ingin anaknya sukses, tapi impian kau tak wajar sekali zan” Tanya emak sambil mencuci piring. “emak tau kan dari dulu aku ingin menjadi penulis, biar tulisanku ini bisa menjadi film terkenal pasti terlibat juga dalam pembuatan flm yang di sutradarai oleh mas hanung bramantyo, apa emak tak senang anak emak jd penulis terkenal” sahutku  “ emak senang tapi emak dan bapak pasti khawatir dengan kau, kau adalah anak laki – laki satu – satunya emak tak ingin mengecewakanmu hanya karena sutradara itu”.

            Sudah aku bangun lama di kepalaku pelan – pelan gemeretak, dan runtuh jadi abu dalam sekejap mata. “ tapi emak aku ingin sekali pergi ke Jakarta mengejar cita – citaku” tangkisku sengit mukaku merah dan merasa panas. “bersakit – sakit dahulu lebih baik nak dari pada kau bersenang senang lalu jatuh di kemudian hari”jawab emak dengan menduduki bangku rotan, “tapi aku …” sahutku dengan gugup “emak percaya kau adalah anak pandai dan berbakat dibidang karya tulis dan seni rupa” dihadapanku lalu hati terasa panas dan aku ingin cepat – cepat pergi ke Jakarta. Malam hari setelah sepulang dari masjid aku menatapi sebuah celengan tanah liat yan berbentuk ayam, dengan ragu – ragunya ingin menghancurkannya untuk bisa dapat pergi ke Jakarta agak sangatlah sulit, karena ini adalah celengan pertama dan terakhirku untuk masuk ke SMA.

            Dengan ragu – ragunya aku memegang celengan itu, jantung tetap berdegup keras keraguanku sedikit membuatku bimbang, lalu pikiranku jelas sangat besebrangan karena dengan kata hati aku harus pergi ke Jakarta maka tiba – tiba celengan itu terjatuh, suara itu yang membuatku terkejut dan takut. “ zan, suara apa yang ada dikamar kau” Tanya emak . “ kucing mak di kamarku hanya aku saja seorang” sahutku dengan gugup.keesokan harinya sebelum pergi ke Jakarta aku langsung bersiap – siap dan membawa semua barang – barang terutama buku burukku. Lalu aku meninggalkan sebuah selembar surat yang diletakan di bawah lampu petromaks dengan berisi “  asalamualaikum emak aku akan pergi kesana, dengan kata hati insyaallah aku bisa menjadi penulis hebat emak impianku tak salah lagi, wasalamualaikum” pagi – pagi emak saat ingin membangunkan fauzan tiba tiba tidak ada hanya ada selembar surat dan pecahan tanah liat yang berada di dalam kamarnya itu lalu emak termenung  sejak membaca surat ini dengan suara berbisik. Emak menjadi merasa gelisah dan berpikiran yang tidak jelas , walau begitu emak mulai saat ini akan memutuskan bahwa anak emak fauzan isyaallah pulang dengan membawa keberhasilan. Kemudian tiba – tiba wahan datang kerumahku
            “Asalamua’laikum Fauzan… fauzan” lalu emak fauzan menjawab “fauzan ke terminal han katanya ia mau ke Jakarta mau bertemu dengan sutradara itu susul fauzan han” jawabku sambil tergesa- gesa ingin menyusulnya “ baik mak” aku menyusulnya hanya menggunakan  perahu dan mendayung- dayung perahu dengan terburu- buru sampai di tengah jalan raya aku langsung memberhentikan sebuah truk dan lalu aku menaiki truk tersebut hingga di terminal aku bertanya pada salah satu supir bus itu bahwa bus yang arah ke Jakarta sebentar lagi akan berangkat lalu aku bertanya lagi kepada seorang laki –laki ternyata laki-laki tersebut itu adalah fauzan lalu aku lansung berbicara padanya “ zan, apa kau benar- benar yakin ingin pergi kesana” jawab fauzan dengan yakin “ aku yakin kok han kamu sudah jangan mengkhawatirkanku” ujar wahan dengan rasa khawatir “jaga dirimu baik-baik kalau ada apa-apa kirim surat” lalu bus arah ke Jakarta akan segera berangkat fauzan segera naik dan duduk di bus tersebut.

            Di perjalanan fauzan mabuk karena tak kuat dengan udara dingin di dalam bus hingga esok kemudian akhirnya sampai di Jakarta juga lalu fauzan bergegas mencari alamat tersebut dengan lelahnya ia duduk di depan toko karena tidak taunya ada razia maka fauzan diam dan duduk tenang di depan toko tersebut, akhirnya iya tertangkap oleh satpol pp. Sampai di ruangan iya di beri keterangan sebab-akibat iya bisa menjadi glandangan, padahal fauzan bukan seorang gelandangan tapi hanya merantau untuk menjadi seorang penulis muda lalu satpol pp itu bertanya kepada fauzan “ barusan tadi ngapain kamu di sana” jawab fauzan “ saya lelah, saking lelah cari alamat nya saya istirahat sebentar di depan toko tadi” lalu jawab satpol pp tersebut “ banyak yang bilang cari alamat, jujur kamu tadi pasti Cuma berpura-pura saja supaya kamu nggak saya rehab” jawabku “saya jujur pak demi allah” lalu jawab satpol pp tersebut “nggak usah pakai bawa-bawa nama allah ngggak baik” jawabku “ demi allah” lalu seakan-akan satpol pp merasa kasihan dengan fauzan, lau setelah itu fauzan di bebaskan dan fauzan diantarkan oleh satpol pp itu ke alamat tersebut.
           
            Karena sudah terlalu malam akhirnya esok hari baru bisa diantarkan ke alamat tersebut, keesokan hari tersebut fauzan diantarkan ke alamat tersebut karena masih sangat pagi ia menunggu di depan rumah produksi tersebut  ia sambil tidur-tiduran lama kelamaan ia tertidur didepan rumah tersebut, beberapa jam kemudian satpam yang jaga di rumah tersebut datang lalu mengusir fauzan dari rumah tersebut. Dengan kasarnya satpam itu mengusir fauzan akhirnya fauzan pergi dari rumah tersebut. Berjalan langkah demi langkah terdengar suara minta tolong, ternyata anak kecil yang diculik lalu aku bergegas ingin menolong anak tersebut ternyata aku malah dimarahi oleh orang tersebut padahal niat aku baik  dan pada akhirnya ternyata mereka sedang shooting dan lalu aku dipersilahkan duduk oleh sutradara tersebut.

            Lalu aku dihampiri oleh kakak cantik yang berjilbab ungu yang bernamanya kak adyamecca dia bertanya kepadaku “ kamu dari kampung ya? “ jawabku dengan senang “iya kak, nama ku fauzan dari desa labuan bajo” ujar kak adyamecca dengan tersenyum manis “jauh sekali.. kamu mau ngapain ke Jakarta” jawab fauzan “saya mau merantau untuk jadi penulis dan bertemu mas hanung bramantyo supaya aku di perlibatkan kedalam film tersebut, aku sudah membuat tulisan karya aku kak” jawab adyamecca dengan terkejut “waw hebat sekali ya kamu oia saya mau pulang nih, mau ikut nggak” jawab ku dengan senang hati “emangnya membolehkan saya untuk ikut kerumah kak adyamecca” lalu adyamecca mengangguk dan lalu aku masuk kedalam mobil tersebut dan lalu sampai rumah kak adyamecca aku langsung di persilahkan masuk saat ke ruang tamu aku melihat banyak sekali foto-foto kak adyamecca bersama anak-anaknya tapi saat aku lihat ke ruangan bagian tengah aku melihat foto mas hanung bramantyo dengan kak adyamecca kata kak adyamecca itu adalah foto suaminya.

            Dengan takjubnya aku melihat foto-foto sang idola dengan istri dan anaknya, lalu aku bertanya kepada kak adyamecca “ kak adyamecca aku ingin sekali diperkenalkan oleh mas hanung soalnya dari dulu aku ngefans banget sama mas hanung sebab aku ingin disuatu saat nanti aku ingin sekali tulisan karya ku ini dilibatkan dalam filmnya mas hanung” jawab adyamecca dengan tersenyum “ohya zan,makan yuk bi indah udah siapin masakan tuh kita maka bersama-sama yuk” jawabku “nggak terimakasih lagi pula, saya sudah kenyang” lalu perut ku berbunyi saat aku menjawab seperti itu, lalu jawab kak adyamecca sambil tertawa “hahaha… sudahlah ayo makan” jawabku sambil tersenyum “ iya jadi merepotkan” lalu kak adyamecca tersenyum. Setelah makan beberapa jam kemudian ada yang mengetuk pintu “tok..tok…tok” jawabku saat aku ingin membukakan pintu itu “ aku saja ya,yang membukakan pintunya” jawab kak adyamecca  “ iya” lalu aku berjalan dan langsung membukakan pintu itu tersebut saat aku bukakan ternyata mas hanung, lalu aku terkejut dan langsung mempersilahkannya masuk, setelah itu mas hanung bertanya kepada kak adyamecca “ dia siapa” jawab kak adyamecca “perkenalkan ini fauzan dari flores desa labuan bajo, tadi aku bertemu fauzan saat dii lokasi shooting “ jawab mas hanung dengan lalu berjalan menuju kamarnya dengan kak adyamecca, lalu mas hanung bertanya kepada kak adyamecca “ dia itu siapa, memangnya kamu kenal” jawab kak adyamecca dengan tegas “jadi dia itu fauzan, yang merantau ke Jakarta hanya ingin bercita-cita ingin jadi penulis dia penggemar berat mas, lagi pula apasalahnya fauzan tinggal disini untuk sementara “ jawab mas hanung bramantyo dengan ragu ragu lalu mas hanung mengangguk-agukan kepalanya.

            Setelah itu kak adyamecca dan mas hanung bramantyo keluar dari kamarnya lalu kak adyamecca menyuruhku beristiharat dan mempersilahkan aku untuk beristirahat di kamar tengah, lalu aku terlentang dan hanya berpikir satu hal kapan aku bisa seperi mas hanung dengan sengajanya aku mengambil buku tulis yang akan aku berikan nanti kepada sutradara idolaku yaitu mas hanung bramantyo, lalu aku duduk dan langsunglah menyelesaikan semua cerita yang ku karang sendiri. Halaman demi halaman sudah ku lalui setelah itu cerita tersebut telah jadi menjadi buku seperti novel. Lalu buku ini aku taruh di meja belajar dan lalu aku melanjutkan istirahatku.

            Keesokan harinya saat pagi-pagi sekali aku langsung bangun dan membersihkan seluruh ruangan tersebut setelah itu aku langsung mandi, mas hanung masuk kedalam kamar aku dan tiba-tiba ia melihat  sebuah buku tulis yang buruk lalu ia buka dan ia baca satu persatu dari halaman ini ke halaman berikutnya, lalu ia berpikir akan menjadikan cerita yang fauan buat menjadikan salah satu film terbaik anak- anak. Sewaktu malam itu hanung bramantyo tidak bisa tidur karena iya terus saja memikirkan cerita itu untuk diperlibatkan ke suatu film di tahun ini. Hari- demi hari berganti saat di pagi hari mas hanung mencari ku, karena saat itu aku sedang diluar beberapa jam kemudian aku sampai rumah. Lalu aku masuk dan lalu mas hanung memanggil aku dan berkata “hey zan abis dari mana kamu” jawabku dengan tersenyum senang “ dari luar ada apa mas hanung” jawab mas hanung dengan begitu senangnya menemuiku “ begini kemarin saat mas mau bertemu dengan mu nggak sengaja mas membaca buku itu, dan mas sudah pikir-pikir mas ingin mengangkat cerita itu sebagai film, menurut kamu gimana” jawabku dengan senang dan bangganya “ aku setuju sekali, dari dulu aku ingin sekali cerita itu diperlibatkan kedalam flm layar lebar” jawab mas hanung” saya akan mengangkat peran utama itu adalah kamu zan” dengan senangnya disuatu saat kemudian aku sudah mejadi penulis terkenal dengan ini sekarang jadi aku sudah mempunyai buku novel 14 dan pengeluaran 9 film layar lebar dan fauzan juga mendapat tawaran oleh sutradara new york, america’s untuk menuliskan sebuah film barunya itu

The end

Rabu, 15 Februari 2012

Serba salah

Sebenernya siapa kau?
berani dengan ku,
Saat aku pulang sekolah aku merasa nggak nyaman sama semua ini. ku perbaiki Setelah diperbaiki aku dihajar
Oleh orang yang seperti kotoran babi.ternyata itu muna
on the upper lip I got beat up, injured my hand, "what's fault" but my brother never blamed me always certain.
I'm sure he's not the biological parents
he would kill me
 to choke me to death for me it was a reward for her

Sabtu, 04 Februari 2012

Between Love notebook and diary

Between Love notebook and diary

This synopsis tells of a girl who likes to bring the diary book called Dira
while the man is he always carries a notebook everywhere yes go by the name Cita
nah this is where the story so the Dira and Cita were suddenly met on a college campus so it's actually the first Cita and Dira their friendship when he was little fitted and finally just met at a college when he enrolled, and over time it's the same suspect Dira Cita do not name the ideal size
while Den Din is Dira. wakakakak
nah there he fits right Dira suspicions that the goal is a small friend Cita and over time he talked and talked eventually become a partner

so the story

what should I do

What should I do now?

I am confused where to start, I know how stupid of me is sometimes I can not think of this as far as where and where not a friend of a friend, but on the other hand I can only think for a moment what should I do?
but perhaps with less religious belief that I can think to this extent. but I am confused!
I am sad because my mind out of control.
I am confused by what I have to start it?



This candle was on the other, he knows what to do at this time yes. not like I can only stay in place.
This candle can illuminate an electric distress can help, if I only could make trouble for people, but to me vent and write a nonsense I do not know what should I do?

Thank you for you always, I could only surrender

Senin, 30 Januari 2012

not connected

Green hats

Green - Hats - the hat green
Why it's green hat
and why caps are round
why hats are named like that
what is wrong with this green cap
Was I not connect this

sorry wrong number



Ignoring his own friends

ignore a friend is an easy thing for me because my life is not everything does not have any friends are weird, but because of my elementary school until high school I had no friends and therefore I think a friend is not just evil but the devil....

but I just hope as they help keep the feelings of people who really never had friends with other people
therefore I would assume people who do not want to be friends with the devil
  

Nadus

                                             Ini namanya NaDussss hahahah (NAD)

Sinopsis Aku ingin jadi sarjana


AKU INGIN JADI SARJANA


Ada seorang anak tukang Koran yang bercita cita tinggi menjadi seorang sarjana yang ber-
Nama Shina, Shina ingin sekali menjadi sarjana karena ia ingin membantu ayah, ibu dan ingin sekali menyekolahkan kedua adik laki- lakinya itu yang bernama Wawan dan Aji yang masih berusia 9 tahun dan 11 tahun. Aji, Wawan dan Shina putus sekolah karena kebutuhan ekonomi yang terbatas, tapi Shina tetap bias belajar walaupun ia tak sekolah di sekolah yang ia impi impikan selama ini.
Walaupun ia hanya menjadi anak tukang Koran
Tapi ia mampu membangkitkan semangatnya, dengan ia menjadi Anak tukang Koran tapi menurut Shina
Itu hal yang biasa asalkan ada kemauan untuk bangkit ke dunianya yang baru, dengan cara mengamen, dan ikut berjualan Koran ayahnya
Dengan cara inilah ia bias melakukan apasaja supaya ia bisa bersekolah di Kota Jakarta.
    Dengan menabung sedikit demi sedikit akan menjadi buah hasil yang cukup baik, saat itu Shina memberanikan diri ke Kota Jakarta, sampai di terminal Lebak bulus lalu Shina menaiki sebuah angkutan umum setelah itu ia turun dan tiba – tiba di jalan ada seorang ibu yang kecopetan dan lalu Shina bergegas untuk menolong ibu itu, setelah itu Shina pun melemparkan tasnya kearah pencopet tersebut dan akhirnya pun pencopet itu menyerah dan ketakutan saat di tangkap oleh orang – orang yang berada di jalan tersebut. Kemudian ibu ( Yuni ) tersebut sangat berterimakasih kepada Shina karena telah menolongnya. Setelah itu Ibu Yuni memberi imbalan kepada Shina, dan Shina tidak bisa menerima uang tersebut karena yang shina harapkan hanya bersekolah dan bercita cita menjadi sarjana, dengan baik hati ibu yuni menawarkan Shina untuk menginap dirumahnya.
    Setelah sampai dirumah ibu yuni, Shina sangat senangnya melihat isi rumah dan melihat – liht taman rumahnya dengan penuh hati gembira,setelah itu ibu yuni mengantarkan Shina beristirahat dikamar sejenak.
Beberapa Jam kemudian Shina pun bangun dan ia duduk di ruang tamu sambil menyetel TV, setelah itu ibu yuni memanggil Shina, lalu ibu yuni berkata “ Apa kamu benar- benar ingin sekolah dan ingin menjadi sarjana” jawab Shina “ iya aku ingin sekali bu, malahan aku ingin menjadi seorang sarjana politik supaya Negara ini tidak menjadi seorang koruptor”, lalu jawab lagi ibu yuni “besok pagi- pagi sekali ikut ibu ya,pasti kamu senang” lalu jawab ku (Shina) “memangnya kemana bu” lalu ibu berkata lagi “ udah kamu istirahat saja sana, nanti kamu pasti juga tau lah shin” lalu jawab ku (Shina) “baiklah”.

Keesokan kemudian :D

    Pagi – pagi sekali ibu yuni mengajaku ke sebuah sekolah ( SMA ) yang berada di Fatmawati Jakarta – Selatan, menurut ku (shina) mungkin ibu yuni ingin menyekolahkanku di sekolah ini. Beberapa saat kemudian salah satu penjaga TU berbicara kepada ibu yuni, ia berbincang – bincang dan setelah itu ibu yuni menunjuk aku yang sedang duduk di Sofa, Setelah sampai dirumah tiba- tiba ibu yuni memangil ku lalu ia bilang kepada ku bahwa ibu mendaftarkan ku di sekolah tersebut. Dengan senang dan rasa bangganya aku bisa mewujudkan semua harapanku.

Keesokan Hari Saat pertamakali ku Sekolah. :D

    Pertamakali ku sekolah disini saat memperkenalkan diri dihadapan teman – teman baru rasanya sangat senang sekali, saat aku duduk dan merasakan sebuah kehidupan yang benar – benar dapat dinikmati bersama.

Bell Berbunyi ( Kringggggggggg” ) :D

    Saat Bell berbunyi (Istirahat) ada teman yang mengajaku ke kantin sekolah, disitulah aku tak bawa uang sepeser pun untuk jajan dan lalu teman baruku dan memaksa aku lalu aku bilang “ maaf kawan aku mungkin lain kali saja” lalu jawab temanku “ya baiklah mungkin dilain waktu”. Setelah beberapa saat kemudian Bell masuk, saat pertamakali masuk sudah ada konflik antara aku dan guru bahasa.
Bell Berbunyi II ( Kringgggggggg”) PULAN9 :D

    Lalu aku keluar dan tiba – tiba ibu sudah menunggu aku di depan gerbang sekolah. Lalu aku pulang dengan dalam kondisi agak kesal,

Sampai Dirumah.

    Sampai dirumah lalu aku cerita ke ibu, hari pertama aku sekolah memang senang tapi ada rasa kesal saat guru tersebut memandangku dengan tatapan yang tajam. Lalu ibu berkata “ahhh kamu, begitu saja sudah kesal apalagi lama- lama disana sudahlah abaikan saja tatapan tajam itu, lagi pula guru tersebut takkan melukaimu”

Keesokannya Disekolah J

    Pagi sekali pelajaran bahasa, aku agak takut dan panas dingin. Saat ia engajar ternyata benar kata ibu Ia tak galak dan apa yang ku tau tentang dirinya ternyata pelajaran ini pelajaran yang asik.

Setelah beberapa Tahun Kemudian Akhirnya Shina Lulus dan ia melanjutkan di Jenjangnya yang lebih tinggi yaitu Kuliah, dan di kampusnya ia selalu mendapatkan beasiswa dan juara se- Asian

Dan Kemudian Shina pun LuLus dan menjadi seorang sarjana Politik, sekrang ia menjabat di DPR.
   


-       Dikarang Oleh  : Ana Wibiastuti
-       Tema           : Seorang anak tukang korang yang i
Ngin menjadi seorang Sarjana
  - Sinopsis       : __________


 Suksessss

 jadi anggota DPR